Gereja Salju Foto: Natalya Graf / Russkaya Gazeta |
Warga desa Sosnovka Aleksandr Batekhtin mampu membangun sebuah gereja dari salju seorang diri untuk perayaan natal. Ada antrian dari pengunjung yang ingin masuk ke dalam gereja yang tidak biasa ini.
Setiap pagi ibu dari Aleksandr, yang merupakan seorang guru, Tatyana Grigorevna menyalakan lampu di kapel sementara, dan penduduk desa datang kemari untuk berdoa dan meletakkan lilin.
Sebelumnya, Batekhtin yang berusia 41 tahun ini bekerja sebagai tukang bangunan. Namun dia harus mengucapkan perpisahan pada pekerjaan di bidang kontruksi setelah dokter menemukan penyakit serius pada pria itu.
“Saya banyak berpikir tentang bagaimana bisa membuktikan pada diri sendiri, membuat sesuatu yang baik untuk teman satu kampung”, cerita Aleksandr. “Dan begitulah, seketika sebuah ide datang kepada saya membuat gereja dari salju, gereja ntuk perayaan natal. Di Sosnovka sendiri tidak ada gereja, tapi saya ingin agar orang-orang yang percaya memiliki kesempatan untuk pergi ke gereja pada saat hari natal dan baptis. Terlebih saya memiliki pengalaman yang banyak di bidang pembangunan.
Demi mendapatkan saran Aleksandr pergi ke kota menemui bapak rohani (seperti pemuka agama) Sergei. Bapak tersebut menyetujui ide tersebut dan memberkati pembangunan yang tidak biasa tersebut.
“Pada saat salju baru saja turun di Sosnovka, saya berdoa dan mulai bekerja”, Aleksandr lanjut bercerita. “Pertama-tama saya memikirkan pembangunan kapelnya. Saya putuskan bahwa di kapel itu akan ada dua belas lengkungan, untuk menghormati dua belas rasul. Kemudian ketika muncul hujan salju yang lebat, saya memulai memadatkan saljunya dan secara bertahap membangun fondasi dan dinding. Tidak ada masalah dengan bahan bangunan, salju musim dingin tahun ini di kita sangat mengejutkan. Terkadang harus membersihkannya selama beberapa minggu. Pekerjaan ini diperdebatkan, bahkan pada saat suhu -30°c saya lupa pulang ke rumah untuk menghangatkan badan. Jadi terbiasa”.
Tinggi bangunan kapel ini hampir 3 meter dan Aleksandr menghabiskan satu setengah bulan dan 12 meter kubik salju baru. Dia menyadari bahwa kesulitannya adalah dari salju ini membentuk altar dan kubah dengan salib kayu. Akan tetap pada tahap penyelesaian proyek tersebut terbentuk gereja kecil yang tidak biasa dengan dekorasi sendiri.
“Semua ikon yang ada di kapel kita entah bagaimana muncul sendiri. Bukankah ini mujizat?”, Aleksandr sangat terkejut. Bapa dari biara Bolshekulachinskiy datang untuk melihat bangunan ini, dia menghadiahkan beberapa ikon. Dibawanya ikon-ikon dari Turki, Spanyol, Jerusalem. Dan saya tidak sengaja menemukan secarik kertas gambar Bunda Maria. Saya memperbaikinya dan menaruhnya di bingkai. Ikon itu yang paling saya suka.
Sehari sebelum hari natal, gereja salju sudah rampung. Dan di hari raya pada pagi hari sudah datang para pengunjung pertama ke kapel itu.
“Tidak pernah sebelumnya di rumah kita begitu banyak tamu”, cerita Tatyana Grigorevna. Dan anak-anak berlarian! Bagi mereka hal itu menarik, semua melihat dan memfoto hal itu.
“Pembangunan kapel ini benar-benar menjadi kebanggaan yang besar bagi desa kita”, kata kepala desa Yuri Kersh. “Saat ini di sekitar kita, sedihnya, terlalu banyak kejahatan, hal negatif, dan kekerasan. Tapi manusia dengan alamnya sendiri memerlukan kebaikan, dan dia ingin percaya dengan lebih baik. Aleksandr hebat, dia mengerjakan idenya hingga selesai. Walaupun begitu gereja tersebut bukanlah yang asli, namun terbuat dari salju, akan tetapi orang-orang keluar dari tempat itu dengan beda, mereka tersenyum, damai. Mobil-mobil yang kebetulan lewat berhenti. Bahkan para guru mengantarkan murid-muridnya seluruh kelas berwisata mengunjungi tempat ini”
Ketika kerusuhan mereda, para tetua desa datang ke kapel untuk berdoa dalam ketenangan dan meletakan lilin. Di seluruh distrik Azovski tidak ada gereja. Gereja terdekat ada di kota Omske, dimana untuk ke sana harus menempuh beberapa puluh kilometer, dimana orang tua dan orang yang sakit tidak bisa berpergian sejauh itu.
Sekarang Aleksandr Batekhtin setiap harinya menerima banyak tamu. Dia bingung dan berbicara bahwa dia tidak memperkirakan perhatian seperti ini kepada dirinya. Namun hanya ada satu hal yang menyedihkan, musim semi akan datag segera dan gereja salju perlahan akan cair. Ituah yang terjadi di kehidupan, bahwa tidak ada yang abadi.
sumber rg.ru
===========================
BACA JUGA
Comments
Post a Comment