Seperti di artikel sebelumnya bahwa setelah
kematian великий князь* (vyelikii knyaz) Yaroslav Mydrii, maka timbulah
perpecahan di wilayah pemerintahan Rus – Kiev. Para pangeran berebut kekuasaan.
Periode perebutan kekuasaan ini disebut periode perpecahan feodalis.
Beberapa alasan dasar perpecahan
feodalis:
- Dominasi kepentingan pengolahan sumber daya alam. Keinginan mengelolah sumber daya alam secara mandiri tanpa ada ikatan dengan pemerintah pusat.
- Meningkatnya jumlah kepangeranan dan kaum boyar*
lokal.
- Pertumbuhan dan penguatan beberapa wilayah, yang
menjadi pusat ekonomi dan politik.
Pada awal abad XII pemerintahan bangsa Rus dibagi dalam 15 wilayah
kepangeranan, dan pada awal abad XIII pemerintahan tersebut dibagi menjadi 50
wilayah kepangeranan, bahkan pada awal abad XIV sudah menjadi 250
wilayah kepangeranan. Proses pemisahan kepangeran tersebut berlangsung
secara bertahap.
Pada abad XII sampai abad XIII pada wilayah bangsa Rus – Kiev muncul tiga
pusat politik terbesar, yaitu kepangeranan Vladimiro-Suzdalskoe yang terletak
di wilayah timur laut bangsa Rus, kepangeranan Galitsko – Volinskoe di bagian
barat daya, dan kepangeranan Novgorodskoe di barat laut wilayah Rus. Pada saat
itu kota Kiev sudah kehilangan kebesarannya sebagai ibukota pemerintahan.
Sebagian besar kepangeranan tersebut menggunakan sistem kepangeranan
monarkhi, dimana pangeran menjadi kepala pemerintahan. Di wilayah
kepangeranan Vladimiro-Suzdalskoe dari abad XII sampai abad XIII pangeran yang
pernah memerintah adalah Yurii Dolgoruki, Andrei Bogolyubskii, Vsyevolod
Bolshoe Giezdo. Pada tahun 1147 pada “Повести временых лет” (pavesti
vremyennikh lyet), ditulis bahwa kota Moskow terletak di wilayah
kepangeranan Vladimiro-Suzdalskoe.
Di wilayah Novgorod pada saat terbentuk sistem politik khusus, yaitu Боярская
республика (boyarskaya respublika). Organisasi tinggi pemerintahan
yang bisa diartikan sebagai parlemen kota. Parlemen kota tersebut mengundang
warga sesuai keinginan pangeran dengan pasukan untuk melawan musuh.
Pertempuran bangsa Rus dengan para
penjajah pada abad XIII
Absennya rasa persatuan melemahkan kekuatan bangsa Rus di bidang perang.
Pada abad XIII para musuh menyerah wilayah Rus dari arah barat dan juga arah
timur.
Dari arah timur, bangsa Rus diserang oleh bangsa Mongol – Tatar. Salah satu
komandan pasukannya adalah Batu Khan, pada musim dingin tahun 1237 tiba di
wilayah Rus – Kiev. Kota-kota Rus – Kiev tidak saling menolong. Bangsa Mongol –
Tatar mampu menghanguskan 14 kota, diantaranya Vladimir, Suzdal, Murom, Moskow.
Dan pada tahun 1240 mereka menghancurkan kota Kiev.
dokumen resmi Ярлык |
Pada sungai Volga bangsa Mongol – Tatar
membentuk pemerintahan Horde emas, dalam bahasa Rusia Золотая Орда (zalotaya orda) pada tahun 1243.
Penjajahan bangsa Mongol – Tatar berlangsung selama 200 tahun. Semua penduduk
bangsa Rus wajib membayar upeti pada bangsa Mongol – Tatar tersebut.
Bangsa Rus menjaga kemandirian teritorialnya, namun pangeran Rus – Kiev harus
mendapatkan persetujuan dari bangsa Mongol – Tatar berupa dokumen resmi Ярлык (yarlik). Pada masa tersebut hubungan
perdagangan Bangsa Rus – Kiev dengan Eropa terputus.
Pada pertengahan abad XIII posisi bangsa
Rus – Kiev mejadi lebih sulit. Pada wilayah Novgorod dan Pskov, dari arah barat
tiba pasukan Jerman dan Swedia. Pasukan tersebut diatur oleh gereja katolik.
Gereja katolik ingin merebut wilayah bangsa Rus dan menyebarkan ajaran katolik.
Pada tahun 1240 pasukan Rus – Kiev dikomandoi oleh pangeran Aleksandr
Yaroslavovich, di sungai Neva berhasil mengalahkan pasukan Swedia. Karena
kemenangan di sungai Neva tersebut, pangeran Aleksandr mendapatkan gelar Nevskii.
Di tahun 1242 pada
pertempuran es, Aleksandr Nevskii mengalahkan pasukan Jerman. Dua kemenangan
tersebut menghentikan serangan Jerman dan Swedia di wilayah barat laut wilayah
Rus – Kiev.
Comments
Post a Comment